Setitik ilmu yang saya copas dari FB PSHT, semoga bermanfaat...
Kenapa harus TERATE?
Sekarang andai saja yang dipakai adalah nama binatang seperti Macan, sehingga menjadi Persaudaraan Setia Hati Macan. Tentu itu akan menggambarkan keangkeran, ganas, dan ditakuti. Tidak Saudaraku, orang SH itu justru amat jauh dari sifat angker, ganas, dan ditakuti.
Lalu, kalau tanaman?
Kenapa tidak Setia Hati Maw...ar,
misalnya? Mawar itu bunga yang sangat
indah dan harum sekali baunya,
tapi kalau kita dekati bisa saja kita akan tertusuk duri
tajamnya. Tidak Saudaraku, itu akan
menggambarkan pribadi yang indah pada dzahirnya, namun
setelah orang-orang mendekati, ia akan menusuk, menyakiti
setiap orang yang mendekatinya. Apalah arti keindahan dzahir,
tapi hatinya menyakitkan? Setiap lembar buku Terate
berisikan ilmu yang indah, membuat siapapun yang
memilikinya akan memiliki pribadi yang indah pula.
Akar Terate, tak pernah mengeluh meski ia harus mencari
'makan' di lumpur maupun di
daratan. Ia tetap mensuplai gizi
untuk keindahan tubuhnya.
Begitu juga manusia 'Terate' di
manapun ia berada seharusnya selalu menyerap/ menambah ilmu,
karena dengan ilmulah manusia
akan mencapai derajad kemuliaan
hidup. Ayo memohon untuk selalu
diberi semangat menuntut ilmu. Daun Terate, berwarna hijau dan
lebar (jembar). Mengisyaratkan
kepada para warganya untuk
selalu mencintai dan menjaga
perdamaian, Njogo katentreman
ing dunyo. Keberadaannya selalu menentramkan, minimal tidak
meyebabkan kerusuhan.
Dadi manungso kang jembar
dadane. Memiliki sifat pemaaf,
tidak mudah terbakar amarah,
dan sabar. Insyaalloh kita mampu menjadi pribadi yang
digambarkan daun terate. Amin.. Tangkai bunga Terate, yang
tampak tegak kokoh, namun
sebenarnya tidak memiliki galih,
alias bolong tengahnya seperti
sedotan, yang sangat rapuh dan
mudah patah (Getas). Mengingatkan para warganya
untuk menyadari betapa
rapuhnya manusia. Meskipun
tampak gagah dan berdiri tegak,
sebenarnya manusia itu sangat
lemah. Laa Haula Walaa Quwwata illa Billah.
Dengan demikian, seharusnya
muncul kesadaran betapa
bodohnya manusia yang
sombong, merasa super, dan
merasa tak terkalahkan. Poro wargo, poro siswo, ojo
kumaluhur, tumindako kang
persojo. Ojo adigang, adingung,
lan adiguno.
Semoga kita terlindung dari sifat
buruk tersebut. Amiin.. Bunga Terate;Warna dan baunya
tidak terlalu mencolok, tetapi
indah dipandang dan harumnya
menenangkan. Mengisyaratkan
kepada para warganya bahwa
untuk mendapatkan simpati dan pengakuan tulus manusia itu
tidak perlu menggunakan cara
yang berlebihan. Harus naik mobil
mewah, pakaian sutera,
singgasana, dan segala
macamnya. Justru dengan kesederhanaan dan keharuman
budi, kita akan dihormati dan
dicintai dengan tulus ikhlas. Yaa
Robby, indahkanlah budi pekerti
kami...Kuncup, setengah mekar,
dan mekar. Mengingatkan kepada para warganya bahwa
kita harus melebur dalam
persaudaraan. Miskin, cukup dan
kaya tidak layak untuk memecah
belah ukhuwah yang indah ini.
Hapus rasa perbedaan yang membuat orang merasa
diagungkan sedang yang lain
merasa diremehkan. Kita adalah
satu yang terus bersatu dalam
samudera persaudaraan.Entah
siang, malam, pagi, atau sore, bunga Terate selalu menghadap
ke atas. Tidak seperti bunga
matahari yang doyong sana
doyong sini. Ini adalah PUNCAK
ILMU TERATE. Mengajarkan
kepada para warganya bahwa setiap saat harus selalu
menghadapkan HATI pada Tuhan
Yang Maha Kuasa dalam situasi
dan kondisi yang bagaimanapun.
BENAR!!! INI ADALAH PUNCAK ILMU
TERATE. Poro Kadhang SHT,
Subhanalloh, ternyata begitu
indah ajaran TERATE yang selama
ini kita abaikan. Kita sibuk
mendalami ilmu kadigdayan
namun sedikit meluangkan waktu untuk mengkaji ilmu ke-SH-an.
Untuk Panjenengan yang
mungkin masih terlupa dengan
ajaran luhur ini, selamat
menyelami lautan hikmah dan
semoga mampu mencapai derajat orang yang 'SETIA HATI TERATE'.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar